Enamel Sign 13/1a

Enamel Sign ini adalah nomor rumah jaman dulu (tahun 1920an) yang hanya bisa ditemui di kota-kota besar.
Lihat kualitas enamel yang cembung dengan huruf timbul!

Jaminan tanda enamel ini buatan Eropa!

Bagian belakang

Kondisi hampir sempurna dan cling!

Ukur 10 x 16 cm

SOLD

Poster AWAS !

Poster ini bertujuan mengajak karyawan di pabrik agar mereka “jangan pasang ban diwaktu roda berputar”. Dikeluarkan Direktorat Bina Norma-Norma Keselamatan Kerja & Hyperkes kira-kira akhir tahun 70an. Bahan kertas yang dilem di atas triplek dengan bingkai kayu di belakangnya. Kondisi masih bagus, bagian bawahnya ada noda karena pernah basah terkena air dan di bagian atas sedikit lecet. Ukur 64,5 x 49 cm
Detail bagian atas/tengah

Detail bagian bawah

Bagian belakang

SOLD

HOHNER Miniharp C 38

Sejak tahun 1950an pabrik alat musik Hohner mengeluarkan harmonika mungil dengan nama “Little Lady”.Awal mulai dikeluarkan, harmonika seperti ini menjadi suvenir unik dan populer dari Trossingen, kota pusat perusahaan Hohner (produsen harmonika dan akordeon terbesar di dunia) yang masih bediri sampai sekarang.
Kebanyakan orang memakai harmonika ini sebagai gantungan kunci tetapi untuk seseorang yang bisa bermain harmonika, dia tahu kalau alat musik ini juga layak untuk dimainkan!

Seorang astronot pernah membawa alat musik ini, itu sebabnya harmonika mini menjadi alat musik pertama yang dimainkan di luar angkasa! Tanggal 16 desember 1965, di atas pesawat ruang angkasa “Gemini 6”, Walter Schirra memainkan lagu natal “Jingle Bells” dengan harmonika model “Little Lady”! NASA melarang seorang astronot membawa barang dalam pesawat ruang angkasa, tetapi karena harmonika ini adalah salah satu alat musik terkecil di dunia, Walter Schirra berhasil menyembunyikan dalam pakaian astronotnya!

Harmonika Miniharp C 38 ini satu oktaf, bernada C-Dur, bodi dibuat dari stainless, bagian dalam ada kuningan.

Kondisi barang seperti baru, masih lengkap dengan kemasannya yang berbahan plastik.

Ukurnya memang mini (lihat foto, dibanding uang coin 100 rupiah!), dimensi kemasaan 5 x 1,4 x 1,6 cm

SOLD

Kaca Lampu Badai "British Manufactured"

Kaca atau dalam bahasa Inggris 'globe', seperti ini dipakai untuk lampu badai.
Di bagian pinggir atas dua kaca ini ada tulisan timbul “British Manufactured”, berarti buatan Inggris. Pada awalnya kami pikir kaca ini dibikin untuk lampu badai merk “Chalwyn” atau “Tornado” yang asli produk Inggris, ternyata kaca ini diggunakan untuk lampu badai merk “Bat”, buatan Jerman!

Sebelum PD II merk “Bat” adalah produk dari pabrik Fr. Stuebgen & Co., Erfrut, salah satu produsen lampu badai yang pernah ada di Jerman bagian timur.

Setelah PD II nama merk “Bat” dipakai untuk lampu badai buatan pabrik VEB Sturmlaternenwerk, Beiersfeld, Jerman Timur. Perusahaan ini mengambil alih secara paksa perusahaan Nier (yang mempunyai merk “Feuerhand”) yang kemudian menjadi perusahaan milik negara Jerman Timur. Tahun 1952 ada perjanjian antara Nier dan VEB Sturmlaternenwerk yang isinya agar VEB tidak menggunakkan nama merk “Feuerhand” untuk produk mereka. VEB mengeluarkan lampu badai dengan nama merk “Bat”, Made in GDR atau Patente GDR (arti GDR adalah German Democratic Republic atau Negara Jerman Timur).

Lampu badai merk “Bat” diekspor ke Inggris dan Perancis, itu sebabnya kaca 'globe' ini bertanda “British Manufactured”. Tidak jelas kaca ini memang buatan Inggris, atau seperti lampu badai yang diproduksi di Jerman Timur.

Ukur: tinggi 17 cm, diameter dibawa 8,8 cm, diameter diatas 7 cm

Kaca ini cocok untuk lampu badai merk “Bat” model No. 2850.

Karena ukurnya sama dengan kaca 'globe' “Feuerhand” No.451, juga bisa dipakai untuk lampu badai “Feuerhand” model No.201, model No.305 dan model No. 323. Kaca ini pasti juga cocok untuk beberapa lampu badai lain, seperti merk “Chalwyn” (Inggris) atau “Frowo” (Jerman Timur).

Kondisi barang utuh tanpa retak dan bersih!

SOLD

Gilingan Kacang Merk WSM

Mesin giling manual seperti ini dipakai unutk menggiling macam-macam kacang sampai awal tahun 1950an, sebelum “revolusi listrik” masuk rumah tangga.
Di bagian atas ada tempat berbentuk persegi untuk diisi kacang dan tromol giling silinder yang dibikin dari seng berkualitas tinggi (seperti stainless).Dengan tutup kayu yang berbentuk dadu, kacang dipres kedalam tromol silinder saatnya digiling.

Bagian bawah atau kaki menggunakan pegangan dan sekrup supaya gilingan dapat dipasang di samping meja. Bagian kaki dan putaran dibikin dari besi cor dilapis cat enamel.Pegangan untuk menggiling dari kayu.

Detail bagian kaki

Detail tromol silinder

Detail putaran

Detail tutup kayu

WSM adalah produsen peralatan rumah tangga/perlengkapan dapur, seperti mesin giling atau pemotong roti. Perusahaan WSM berasal dari kota Klingenthal, sebuah kota kecil terletak di Jerman bagian timur di daerah Vogtland, perbatasan Jerman dan Ceko. Kota Klingenthal sebenarnya terkenal dengan produksi alat musik seperti harmonika dan biola. Saatnya ada negara Jerman Timur pabrik WSM diganti namanya, menjadi “VEB Schnittwerkzeuge und Metallwarenfabrik”.

Gilingan unik ini dalam kondisi terpakai, tetapi masih sangat bagus dan masih layak pakai. Ada beberapa bagian kecil cat enamel lepas, tetapi tidak ada karatan.

Tinggi 20,5 cm (tanpa sekrup untuk pasang di tabletop), diameter tromol 6 cm, panjang tromol 7 cm, panjang putaran 9 cm

SOLD

Lampu Bunker # 1

Lampu seperti ini dipakai untuk menerangi gudang, bunker atau ruang bawah tanah.
Spesifikasi barang: Bodi bagian bawah dari bahan bakelit (plastik yang keras dan awet), fitting porselin, kaca tebal sekali dikelilingin jari-jari besi pelindung. Antara kaca dan bodi ada karet yang berfungsi supaya lampu tidak kemasukan air atau sebagai pelindung dari kelembapan. Panjang 20 cm, lebar 12,5 cm, tinggi 11,5 cm, 250 Volt, 60 Watt

Kondisi masih oke atau layak pakai. Bodi bagian lubang sekrup ada retak sedikit (lihat foto), selain masih utuh, seperti fitting dan kaca juga.

Reflektor dan tempat untuk memasang fitting agak berkarat, pelindung kaca juga ada sedikit karatan. Ban karet keliling dan bagian dalam kondisinya masih bagus.

Sebelah kiri dan kanan ada tempat sekrup untuk memasang kaca dan jari-jari besi diatas bodi, sekrup yang lama kami ganti dengan yang baru. Lampu ini pasti buatan Eropa sebelum tahun 1960an.

SOLD

Lampu Badai "Feuerhand 175 Superbaby"

Lampu badai yang paling terkenal dari Jerman adalah merk Feuerhand yang dimiliki oleh perusahaan “Nier”.
Sekilas tentang lampu badai Feuerhand serie “Baby”:

Lampu badai berukur kecil serie “Baby” bediri atas lima model dengan tiga ukur, yaitu No.175 Superbaby, No.275, No.276, No.277 (dengan 'burner' berukur besar) dan No.375 (dengan pegangan yang dipasang di kereta atau kapal). Semua model berdasar sistem 'coldblast'. Dari awal produksi tahun 1933/34 serie itu langsung menjadi sukses besar untuk perusahaan Nier di pasaran eksport. Saat itu di Jerman banyak peminat lampu badai dengan sistem 'hotblast' seperti model No. 201, No.202 atau No.305.

Model-model yang menjadi sangat populer adalah No.175 Superbaby (diproduksi sampai awal tahun 1970an) dan model No.276 (sampai sekarang masih ada dengan type No.276 Baby Special).

Kap atau kaca ('globe') untuk serie “Baby” diproduksi oleh Schott & Genossen, selain kaca bening ada beberapa warna, seperti merah, hijau dan kuning.

Sesuatu detail yang menarik: Di India Perusahaan Nier mencari hak-patent untuk kap/kaca karena di sana banyak pabrik yang menjiplak produk mereka dengan kualitas rendah. Bisnis suku cadang kap lampu menghasilkan omset besar unutk perusahaan Nier (logis kan, ya kan ?!).

Saat PD II Feuerhand mengeluarkan model No.175 berwarna hitam, berkaca biru yang bisa dipasang di sepeda onthel supaya tidak dilihat oleh pesawat musuh! Feuerhand mengeluarkan juga model No.175 dengan bagian atas tertutup, yang diberi nama “Sturmkappe”. Konstruksi itu memungkinkan lampu badai dapat digunakan saat angin kencang sekali (artinya “Sturmkappe” adalah “topi badai”). Tidak lama setelah Feuerhand mengeluarkan model No.175, pesaingnya Dietz dari AS masuk pasaran dengan model “Comet”. Model itu sama persis dengan Feuerhand 175, hanya sedikit lebih besar. Perseturuan antara perusahaan Nier dan Dietz berlangsung selama bertahun-tahun.

Lampu Badai ini dalam kondisi terpakai, tetapi layak pakai.

Bagian tempat minyak (tanki) masih rapat! (Seorang penggemar lampu badai antik tahu kalau tanki rawan bocor dan sulit diperbaiki!)

Kaca/kap orisinil dan utuh!

Bagian atas pernah berkarat parah karena lama terkena tetes air dari atas. Bagian dari tulisan “Original Nier Feuerhand” tidak kelihatan lagi dan pegangan kecil patah, seperti dilihat di foto. Setelah karatan dibersihkan, kami melapisi bagian tersebut dengan Pilox bening untuk mencegah karatan muncul lagi!

Lampu badai ini dibikin antara tahun 1954 dan akhir tahun 1960an (dilihat dari tulisan W.Germany diatas tanki!) waktunya perusahaan Nier-Feuerhand pinda ke Jerman Barat.

Model No.175 Superbaby bukan jenis yang sangat langka, tetapi jaman ini sudah sulit ditemukan dalam kondisi utuh dan layak pakai!

Tinggi 20cm (30cm termasuk pegangan), diameter bawah (tanki) 10 cm

SOLD

Sejarah singkat merk Feuerhand:

Merk Feuerhand mempuyai sejarah panjang, dimulai tahun1878 di kota Beiersfeld (Saxonia) didirikan oleh Hermann dan Ernst Nier bersaudara yang membuat macam-macam lampu minyak. Sampai tahun 1939 perusahaan Nier, pemilik merk Feuerhand sejak tahun 1913, bekembang menjadi produsen lampu badai terbesar di dunia yang pernah menjual produk sampai 12 juta biji per tahun, dan 98 % dieksport ke seluruh dunia! Kota Beiersfeld menjadi pusat produk lampu miyak (terutama lampu badai) dengan beberapa merk/pabrik seperti Feuerhand, Nirona, Frankonia dan Frowo. Salah satu pesaingnya adalah pabrik lampu Dietz dari AS yang mampu memproduksi sampai 6 juta lampu badai per tahun. Antara tahun 1918 dan 1939 Nier dan Dietz banyak berseteru tentang hak patent!

Saatnya PD II pasaran eksport hancur, produksi lampu merk Feuerhand menurun drastis sampai hanya 4 juta biji per tahun. Mulai tahun 1943 semua produk dari pabrik Nier diahlikan untuk kepentingan militer, dan mereka dipaksa oleh pemerintah untuk memproduksi barang seperti granat, masker gas dan amunisi.

Setelah PD II, tentara Russia yang menguasai daerah Saxonia menghancurkan pabrik Nier. Mesin-mesin, gambar konstruksi, cetak biru dan patent dijarah dibawa ke Charkow/Russia, bahkan direktur saat itu Bruno Nier ditangkap. Produksi lampu merk Feuerhand selesai di Beiersfeld. Dua keturunan dari Bruno Nier berhasil melarikan diri ke Jerman Barat. Tahun 1949 mereka membangun perusahaan baru dengan nama H. Nier KG di Hohenlocksted, Jerman Utara. Mereka mulai lagi memproduksi Feuerhand model No.275 dan No.276 dengan konstruksi baru. Di Jerman Timur perusahaan milik negara MEWA juga mulai memproduksi lampu badai, menggunakan bekas pabrik dan mesin-mesin berteknologi yang dulunya milik Nier! Tahun 1950 ada perjanjian antara H. Nier KG dan MEWA, yang isinya bahwa MEWA tidak akan memakai merk Feuerhand untuk produk mereka. MEWA membikin lampu badai dengan merk BAT-Fledermaus dan Frowo.

Akhir tahun 1950an masa kejayaan lampu badai selesai dan perusahaan H.Nier KG tidak bisa bertahan. Dari awal tahun 1970an hanya model No.276 yang masih diproduksi! Tahun 1989 H. Nier KG diganti dengan H. Nier GmbH dan anggota keluarga Nier keluar dari perusahaan. Tahun 2002 diadakan perayaaan 100 tahun merk Feuerhand, kemudian tahun 2012 perusahaan H.Nier Gmbh bangkrut. Satu model lampu badai bermerk Feuerhand masih diproduksi jaman ini (No.276 Baby Special) yang dipasarkan oleh perusahaan PELAM. Kebanyakan lampu badai Feuerhand ini dieksport ke negara-negara yang masih kesulitan listrik di Afrika dan juga ke Afghanistan!