Jam weker dengan mesin mekanik butan Jerman merk “Mauthe”.
Weker ini bisa dimasukkan dalam kategori sebagai jam weker model eksklusiv dan elegan untuk pasaran menengah ke atas di era tahun 1950an atau lebih awal.
Spesifikasi jam antara lain dial jam berwarna hitam, diameter 11,5 cm dengan angka dan jarum 'flourescent' yang bersinar saat ruang gelap.
Fitur jarum detik berwarna merah yang menambah desain jam weker ini sempurna, disertai kaca cembung.
Bodi jam berbahan seng dicat putih, bagian belakang stainless, lengkap dengan pegangan diatasnya.
Sedangkan untuk mesinnya, jam ini berfungsi normal, semua tombol ataupun putaran masih lengkap semua.
Weker ini mempunyai rima bunyi dengan beberapa kali berbunyi “PING”, kemudian dilanjutkan bunyi nyaring panjang.
Ukur/dimensi: tinggi circa 15cm (termasuk pegangan), lebar circa 13cm, tebal circa 7cm (termasuk tombol/putaran di belakang.
Detail bagian bawah.
Merk jam “Mauthe” memang terkenal di seluruh dunia dengan kualitas tinggi mesin jam mekaniknya.
Sedikit tentang sejarah perusahaan jam “Mauthe”:
Pabrik jam Mauthe berhubungan erat dengan perkembangan industri jam di daerah Black Forest, Jermn Selatan.
Tahun 1844 Friedrich Mauthe mendirikan perusahaan pedagangan yang menyuplai suku cadang jam ke produsen-produsen dan Mauthe sendiri juga menjual jam yang diproduksi dalam skala industri rumahan (home industry) di kota Schwenningen.
Pertengahan abad ke-19 daerah Black Forest berkembang menjadi pusat industri jam di Jerman dimana kota kecil Schwenningen sebagai pusatnya.
Tahun 1870 Mauthe mulai memproduksi jam sendiri dibarengi dengan perusahaan yang berkembang dengan pesat. Pada awal abad ke-20 Mauthe mempunyai 1100 karyawan, dan mampu memproduksi segala macam jam mekanik dalam skala besar.
Setelah PD II, Mauthe mulai dengan produksi jam tangan. Perusahaan itu mendapat pesanan besar-basaran dari perusahaan mobil VW, waktu itu VW membagikan jam tangan dengan logo VW kepada pelanggan setia mobil VW Kodok.
Sampai pertengahan tahun 1960an Mauthe mampu bertahan dengan produk jam mekanik, tetapi karena perusahaan tidak berorientasi ke teknologi baru (yaitu mesin jam quartz) mereka mulai 'kalah di pasaran'.
Awal tahun 1970an, situasi mulai parah dimana banyak pabrik jam raksasa di daerah Black Forest seperti Kienzle, Junghans, Peter atau Staiger-Kundo mengalami kesulitan dan Mauthe mengikut tren itu, karena tidak mampu lagi bersaing di pasaran internasional.
Tahun 1975 pintu pabrik jam legendaris Mauthe ditutup untuk selamanya.
SOLD