Cigarette Boxes Malaysia # 2

Beberapa macam bungkus/kemasaan rokok jaman dulu, ukur kecil dengan motif yang menarik.
Merk seperti 'Torchlight', 'Rough Rider' atau 'Navy Cut' berasal dari Inggris, dibikin lisensi di Malaysia. Semua merk tersebut saat ini sudah tidak adalagi di pasaran.

SOLD

Raport Perguruan Taman Peladjar Kertosono

Sebuah buku rapor nilai milik Sulijono, seorang siswa yang mengikuti kursus akuntansi dan administrasi di Perguruan Taman Pelajar pada tahun 1955, di Kertosono.
Secarik kertas bertulis tangan menerangkan bahwa Sulijono pernah bersekolah di SRN Gilingan Solo, lulus pada tahun 1948.

Buku rapor ini menggunakan ejaan lama, kondisi fisik buku masih utuh, dan tulisan masih bisa jelas dibaca.

Harga Rp 45 ribu

Kamera Yashica Lynx 14 E

Kamera analog buatan Jepan keluaran tahun 1968 yang melanjutkan serie Yashica 'Lynx' dengan lensa Yashinon-DX.
Jika kamera ini diukur dengan kecanggihan kamera-kamera jaman itu, model ini adalah salah satu kamera terbagus dan termahal!

Kondisi kamera ini bersih dan lengkap dengan tas, semua fitur manual berfungsi secara normal.

Baterei yang dibutuhkan untuk fitur elektronik tidak ada, di dalam tempat baterei ada noda seperti karatan.

Berikut deskripsi Yashica Lynx 14 E menurut Camerapedia:

In 1968, the LYNX 14 E added IC-contolled electronic manual exposure functionality to the earlier Lynx 14 (1965) as key members of an elite club of leaf-shuttered rangefinders sporting fast f1.4 lenses. The massive 7-element, 5-group, 45 mm Yashinon-DX lens adds outstanding resolution power and contrast for available light photography.

The camera sports a red "IC" badge to herald the arrival of integrated circuitry used in its electronic manual exposure control to couple the CdS metering cell on its face with a momentary button to illuminate "UNDER" or "OVER" exposure indicators in the viewfinder. The chrome button switches the meter on; hence it is cleverly fitted with a label announcing, "SWITCH". A pure mechanical camera, the Lynx 14E employs batteries solely to power the meter. The lack of automatic exposure slows you down somewhat, but the results justify the journey.

The Copal SVE leaf shutter is triggered by a short, light and smooth shutter release that complements the all-metal camera's brick-like heft to enable vibration-free hand-held exposures down to 1/15th of a second. Using 400 ASA film; you would be challenged to uncover a situation that required a flash. The Lynx 14 E features a fully coupled rangefinder with corrected framelines that move as you focus to automatically compensate for the amount of parallax. The focus patch is a small, yellow square that can be difficult to see in low light situations where the other virtues of the camera would ordinarily permit it to shine.

The massive lens coupled with all metal construction conspire to make the Lynx 14E one of the largest and heaviest (850 grams or 30 ounces) rangefinders ever made; (however it can be employed to drive nails in a pinch). Outstanding results justify the commitment as hallmarks of a superb classic camera essential to the rangefinder experience. A bargain in its day is even more so today especially if you compare it to alternatives with similar lens capabilities. There simply aren't any current production equivalent cameras available for ANY price.

Virtues: Superb and fast f1.4 45mm lens; IC-controlled electronic manual exposure; Fully coupled rangefinder; Automatic parallax compensation; Fully manual operation; Quiet, vibration-free Copal shutter; Durable all-metal construction to last a lifetime; Superstar of available light photography; A perennial favorite among camera aficionados

Vices: Prone to lens-flare as it was built before advanced lens coatings; Use of a 60mm lens hood is recommended; Heavy and bulky but well balanced and handles well; Lack of automatic exposure modes slows you down; Non-ratching film advance lever requires a long 120 degree stroke; Focus patch is small and dim; Used outlawed mercury cells (PC640A equivalent alkaline batteries are still available); Prone to acid damage from leak-prone batteries. The entire body of the Lynx is an electrical conductor that facilitates battery acid migration to any part of the camera. A vent hole in the battery cap designed to allow the escape of destructive gases can be compromised permitting caustic fumes to find their way throughout the chassis with disastrous results. It can be a challenge to find this camera with a distinct focus patch that hasn't been compromised by acid fumes.

SPECIFICATIONS: Maker: Yashica Company Ltd. Lens by Tomioka Optical Co.Ltd. Dates: Lynx 14E introduced in 1968 Camera Type: 35mm rangefinder camera Focusing: manual helical focusing, with coupled rangefinder (Minimum distance = 0.8 m/ 2.6 ft.) Lens: Fixed-mount f1.4, 45mm, Yashinon DX (7-elements in 5-groups) (58mm filter thread) Shutter: Copal SVE leaf shutter c to 1/500 including B Apertures: f1.4 - f16 (stepless) Exposure meter: Cds cell on camera body Exposure modes: Electronic manual switch exposure control with "OVER" or "UNDER" light in viewfinder ASA/ISO range: 10–800 External cold shoe w/PC connection Synchronized: X-M Switch X sync speed: All speeds Self-timer: Yes (approximately 12 seconds) Battery: Two EVEREADY - E640, 1.4V Mercury-oxide cells (discontinued): PC640A Alkaline available Dimensions and weight: 160.4W x 139H x 85.7D mm; 850g (30 oz.) Retail price: $160.00 in 1968: approximately $1110.00 in 2015 dollars

Lynx series: Yashica Lynx 1000 Yashica Lynx 5000 Yashica Lynx 5000E Yashica Lynx 14 Yashica Lynx 14E

SOLD

Botol Apotek Mini

Dua biji botol mungil yang dulu dipakai di apotek untuk menyimpan bahan obat-obatan. Di sisi depan masih menempel label dengan nama bahan.
Kondisi utuh, tutupnya 100% rapat, kedap udara.

Tinggi circa 10,5 cm. Diameter bawah 3,6 cm

SOLD

Jam Weker JUNGHANS 'Bivox'

Jam Weker klasik era tahun 1950an buatan Jerman dari produsen jam terkenal di seluruh dunia Junghans.
Model weker ini menggunakan mesin mekanik yang dinamakan 'Bivox' karena alarmnya berbunyi dengan dua macam suara. Diawali dengan tiga kali bunyi detak, baru kemudian alarm berbunyi nyaring.

Kondisi jam terpakai, di bagian bodi ada beberapa goresan.

Semua tombol dan putaran di bagian belakang masih lengkap dan mesin berfungsi normal.

Kaki bagian bawah, diameter jam 9,5cm

Sisi samping

SOLD

TOM JONES Piringan Hitam

Judul album ke-15 dari penyani Inggris legendaris Tom Jones adalah “Say You'll Stay Until Tomorrow”, dirilis tahun 1977. Salah satu lagu di antaranya adalah “Come to Me” dari film “The Pink Panther Strikes Again”. Kondisi PH ini masih bagus, layak diputar/didengar, layak koleksi.
Tom Jones sampai sekarang aktif dalam bisnis musik dan dia meraih banyak penghargaan dan banyak “number one Hits” (It's not Unusual, Delilah, Green Green Grass of Home). Sejak tahun 2006 dia boleh gunakkan nama “Sir Jones” karena dia dapat gelar “Knight of Bachelor” dari Queen Elisabeth II. Awal tahun 1960an dia mulai berkarier di club-club di Inggris dengan nama “Tiger Tom” dengan tampilan sangat sexy, yaitu celana yang ketat dan hem yang terbuka diatas untuk memamerkan rabut dada. Tom Jones juga pernah berkolaborasi dengan grup atau pemusik seperti “Art of Noise” (lagu “Kiss” ciptaan Pince tahun1988) Van Morrison atau Robbie Williams. Tahun 2000 dia kembali membikin gebrakan dengan lagu “Sex Bomb” (produsen Mousse T) di dunia musik internasional.

SOLD

Gilingan Kopi "Geska Fortschritt" # 2

Gilingan Kopi manual buatan Jerman dengan bodi dari bahan plastik jadul warna merah.
Bagian penggiling dan putaran dari bahan stainless, pegangan dari kayu.

Gilingan kopi ini terdiri atas dua bagian, yaitu bodi dan tutup atas yang terdiri dari penggiling, dan putaran.

Untuk mengisi kopi, bagian atasnya diputar ke posisi buka. Setelah selesai proses menggiling, bagian atas dibuka lagi, lalu ditarik keluar. Hasil akhir bubuk kopi ada di bagian bodi.

Kehalusan bubuk kopi dapat disetel pada sekrup pada penggilingannya.

Model gilingan ini bernama “Fortschritt” (artinya dalam bahasa Jerman adalah kemajuan) dibikin antara tahun 1937 sampai awal tahun 1950an. Jika dilihat dari segi desain bisa dibilang gilingan kopi ini adalah contoh untuk gaya Art Deco, sederhana tetapi indah! Diantara beberapa produk dari pabrik “Geska”, gilingan kopi ini menjadi yang sangat populer.

Logo “Geska” di bodi ada bagian yang terkelupas. Walaupun umur barang diatas 50 tahun kondisi masih bagus dan layak pakai.

Ukur: Tinggi circa 18,5 cm, panjang putaran 11,5 cm, Dimensi bodi: 11,5 x 10 x 5,8 cm

Untuk informasi lebih lanjut tentang merk “Geska” lihat post “Gilingan Kopi Geska Fortschritt # 1”!

SOLD