Sepasang Cermin Antik

Sepasang cermin polos, tanpa ukiran tetapi masih kental dengan gaya tradisional.
Sekilas filosofi sepasang cermin besar:

Salah satu fitur di rumah Jawa Tradisional, bagian pendopo adalah sepasang cremin ukuran besar yang jaman dulu disebutkan “Kaca Benggala”. Dalam tradisi Jawa cermin seperti ini seharusnya berpasangan, karena melambangkan keseimbangan atau simetri. “Kaca Benggala” juga ada fungsi dalam mistik, yaitu sebagai tolak bala, pelindung dari mara bahaya. Tradisi budaya Jawa juga menggunakan “Kaca Benggala” untuk melihat apa dalam diri kita, masa lalu dan mengingatkan tujuan hidup kita. Kebanyakan cermin besar menggunakan bingkai yang berhias dengan ukiran dan bahan kerang yang biasa disebut mother-of-pearl. Karena orang Jawa suka dengan detail, bahkan untuk kaca pada cermin biasanya terdapat grafir motif seperti bunga atau burung merak. “Kaca Benggala” seperti ini biasanya hanya terdapat di rumah-rumah tradisional golongan kelas atas.

Cermin ini didapat bukan dari rumah tradisional Jawa, melainkan rumah keluarga keturunan Tionghoa. Karena orang Tionghoa di Jawa juga mengadaptasi dengan tradisi, fungsi cermin tetap sama.

Frame full kayu jati, politur orisinil. Bagian atas (Top) dan bagian bawah (Bottom) veneer kayu.

Detail bagian atas (Top) dilihat dari belakang

Dua cermin ini tidak 100 persen identik, ada berbedaan kecil di profil kayu di bagian pinggir kaca, seperti dilihat di foto.

Bagian belakang

Kondisi asli, tanpa reparasi, ada bagian yang sedikit cacat, bisa dilihat di foto!

Kaca cermin masih jelas, tidak buram, tetapi terdapat beberapa noda kecil karena umur!

Ukur: Tinggi 147 cm, lebar atas 91 cm, lebar bawah 83cm, lebar frame di tengah 78 cm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar