Jam Weker "Kienzle Repeat Alarm"

Jam Weker cirikhas tahun 1960 an buatan Jerman oleh pabrik jam “Kienzle”
Repeat Alarm artinya bahwa alarm bunyi, berhenti dan bunyi lagi selama beberapa kali.

Lihat dari kondisi hampir sempurna, mesin jalan normal dan pernah diservis, tapi sayangnya kap plastik tutup kaki hilang satu.

Diameter dial jam 9,5 cm

Sedikit tentag sejarah merk “Kienzle”:

Pabrik jam Kienzle didirikan tahun 1822 oleh Johannes Schlenker di kota Schwenningen, Jerman Selatan (Black Forest). Dengan kedatangan kerabat, bernama Jakob Kienzle tahun 1883 perusahaan mulai produksi macam-macam jam dalam skala besar dengan label “Schlenker & Kienzle”, sepuluh tahun kemudian produksi sudah mencapai 162.000 jam! Tahun 1897 Jakob Kienzle menjadi pemilik penuh, kemudian nama perusahaan diganti menjadi “Kienzle”.

Dari awal abad ke-20 Kienzle berkembang cepat dengan mengoptimalkan proses pembuatan jam secara massal. Selain Jam dinding dan weker, Kienzle juga mulai memproduksi jam saku dan jam tangan. Merk Kienzle juga dikenal sebagai pionir untuk jam yang dipasang di mobil, serta mesin absensi. Kienzle mendirikan pabrik baru di “Boehmen”, Jerman Timur dan buka cabang di Milan, London dan Paris.

Setelah PD I industri jam di Jerman (berpusat di kota Schwenningen dan sekitar) mengalami krisis, karena persaingan bertambah ketat. Tahun 1928 perusahaan Kienzle pecah, menjadi Kienzle Uhrenfabriken dan Kienzle Apparate (memproduksi segala macam alat kontrol untuk pabrik dan mobil). Tahun 1930an Kienzle menciptakan semacam jam tangan yang awet sekali, jam itu laku 25 juta biji! Inovasi mutakhir mereka adalah jam yang dipasang dalam cokpit pesawat.

Setelah PD II Kienzle berkembang dengan baik karena perusahaan itu selalu ada berinovasi, tahun 1963 Kienzle menciptakan mesin jam bertenaga cahaya sinar mata hari (“Heliomat”), tahun 1972 Kienzle mengeluarkan mesin jam quarz dengan tenaga baterei pertama, kemudian jam tangan berteknologi quarz LED!

Awal tahun 1980 industri jam di Jerman mengalami krisis besar dan kebanyakan pabrik yang pernah ada di daerah Black Forest gulung tikar, termasuk Kienzle yang kemudian dipindah tangankan kepemilikan. Saat ini bekas bangunan pabrik Kienzle masih lestari dan difungsikan sebagai museum dan galeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar